BahanKemas Olahan Makanan Internasional Kemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen untuk disampaikan k bungkus tempe. 2 Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng
- Untuk melindungi, menjaga, atau membuat tampilan produk lebih menarik, dibutuhkan kemasan. Biasanya bentuk kemasan disesuaikan dengan produk yang akan ditawarkan. Misalnya produk air mineral yang menggunakan kemasan Thomas S. Kaihatu dalam buku Manajemen Pengemasan 2014, kemasan adalah obyek fisik yang melindungi isi produk. Sebuah kemasan bisa berupa bungkus plastik, botol, kardus, kertas, dan lain sebagainya. Sebutkan 3 fungsi utama dari kemasan! Dikutip dari buku Panduan Peningkatan Nilai Produk dari Aspek Gizi dan Kemasan 2021 oleh Fitri Aditri dkk, berikut tiga fungsi utama dari kemasan Fungsi pelindung Fungsi promosi Fungsi identitas. Fungsi pelindung Ilustrasi fungsi utama dari kemasan Fungsi utama dari kemasan ini membuat produk terjaga serta terlindungi dari kerusakan, baik fisik, mekanik, kimiawi, maupun mikrobiologis. Baca juga 4 Fungsi Kemasan Produk Sebagai pelindung, kemasan juga mencegah terjadi kerusakan penyimpanan di gudang atau saat didistribusikan kepada konsumen. Tentunya komponen pelindung yang digunakan sebagai bahan kemasannya disesuaikan dengan produk yang ditawarkan.
JenisJenis Kemasan. 1. Jenis Kemasan Berdasarkan Struktur Isi. Kemasan Primer yakni bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dan lain sebagainya); Kemasan Sekunder ialah kemasan yang berfungsi melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buahyang dibungkus dan lain sebagainya.
Fungsi Kemasan ā Ada banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai pengusaha dalam memasarkan produk agar semakin dikenal luas. Salah satunya dengan memanfaatkan kemasan produk. Meskipun terlihat sederhana, tetapi peran dan fungsi kemasan produk ternyata sangat penting bagi usaha kita. Hal ini dikarenakan kemasan produk menjadi hal pertama yang pertama kali dilihat oleh pelanggan atau konsumen. Maka dari itu, sudah seharusnya bagi pemilik usaha untuk memerhatikan kemasan produk. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kemasan produk? Simak ulasan lengkapnya pada artikel ini Grameds. Fungsi Kemasan Produk1. Sebagai identitas brand2. Mengawetkan dan melindungi produk3. Memudahkan pendistribusian4. Sebagai media promosi5. Memberikan informasi6. Meningkatkan efisiensi7. Menjadi daya tarik produk8. Menawarkan nilai berbeda9. Memberikan jaminan akan isi produk10. Memberi tahu pelanggan cara pembuangan11. Menciptakan permintaan pelanggan12. Memberikan kenyamanan pada pelangganPengertian Kemasan ProdukPengertian Kemasan Produk Menurut Para Ahli1. Philip Kotler dan Gary Amstrong2. D. RodriguezManfaat dan Tujuan Kemasan Produk1. Physical production2. Barrier protection3. Containment of agglomeration4. Information transmission5. Reducing theft6. Convenience7. MarketingJenis Kemasan Produk1. Berdasarkan struktur isia. Kemasan Primerb. Kemasan Sekunderc. Kemasan Tersier2. Berdasarkan frekuensi pemakaiana. Kemasan Disposableb. Kemasan Multi Tripc. Kemasan Semi Disposable3. Berdasarkan tingkat kesiapan pakaia. Kemasan Siap Pakaib. Kemasan Siap DirakitTips Membuat Kemasan Menarik1. Membuat desain kemasan yang unik2. Desain kemasan sesuai target market3. Membuat kemasan dengan beberapa ukuran4. Mencantumkan informasi produk secara lengkapPenutup Kemudian, apa saja fungsi kemasan produk yang perlu diketahui oleh pemilik usaha? Yuk, simak grameds. 1. Sebagai identitas brand Salah satu fungsi kemasan produk adalah sebagai identitas sebuah brand. Kemasan menjadi fokus pertama yang dilihat oleh pelanggan. Melalui kemasan, pelanggan bisa membedakan brand kita dari brand lainnya. Mengapa sebuah kemasan dikenal sebagai identitas brand? Sebab, dalam sebuah kemasan terdapat warna, ukuran, bentuk, hingga font. Unsurāunsur tersebut yang membuat brand kita terlihat berbeda dari brand lain. Kemasan dapat menjadi sarana komunikasi brand kita kepada pelanggan. 2. Mengawetkan dan melindungi produk Terkadang ada sebuah produk yang tidak tahan terhadap suatu kondisi di lingkungan tertentu seperti suhu atau cuaca. Dengan demikian, produk akan rentan terhadap bakteri dan mikroba ketika berada di tempat yang terlalu dingin, panas atau lembap. Oleh sebab itu, pembuatan kemasan secara baik sangat diperlukan untuk melindungi produk yang dijual dan akan digunakan oleh pelanggan nantinya. Contohnya, produkāproduk yang terjual dari bahan kulit. Apabila tidak dikemas dengan baik, maka akan rentan terkena jamur terutama pada musim penghujan yang lembab. Itulah beberapa produsen produk kulit banyak yang mengemas produk dengan memberinya bahan kimia seperti silica gel. Tujuannya untuk menjaga suhu kemasan tetap kering, sehingga produk di dalamnya juga awet. 3. Memudahkan pendistribusian Sebagai pengusaha, kita tentu tidak bisa berjalan sendiri untuk menyalurkan dan memasarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Maka, dalam proses ini membutuhkan pihak lain atau distributor. Pada saat barang berada di distributor produk akan diperiksa secara teliti sebelum disalurkan kembali ke tokoātoko, reseller, dropshipper hinga pelanggan langsung. Apabila produk dikemas dengan baik, hal ini akan berdampak pada kecepatan pendistribusian barang dan meningkatkan efisiensinya. Dengan kata lain, kemasan harus mudah dibawa, diangkat dan ditata kembali baik ketika berada di gudang, proses pendistribusian hingga sampai ke tangan penerima atau pelanggan. 4. Sebagai media promosi Sebagus apapun kualitas produk kita, hal tersebut akan percuma jika tidak ada orang yang mengetahuinya. Maka, disinilah promosi berperan besar dalam mengenalkan produk kita. Salah satu fungsi kemasan produk adalah sebagai media promosi. Sehingga, mengapa kita perlu merancang kemasan semenarik mungkin. Dengan begitu, meskipun sebelumnya pelanggan atau konsumen belum pernah mengenal produk kita, tapi karena kita mengemasnya dalam kemasan yang unik, maka mereka juga akan tertarik untuk mencoba kembali. Dari sini, pelanggan akan mengetahui kualitas produk kita. 5. Memberikan informasi Selain sebagai promosi, fungsi kemasan produk juga bisa menjadi sarana untuk memberikan informasi kepada pelanggan mengenai produk tersebut. Kita sebagai seorang pengusaha atau pemilik brand perlu menjelaskan secara detail tentang produk yang akan dijual dengan mencantumkan informasi pada kemasan. Contohnya mengenai komposisi produk, berat bersih, keunggulan hingga tanggal kedaluwarsa. Untuk produk khusus seperti obatāobatan, penting juga dicantumkan informasi lainnya. Contohnya mengenai penyajian, resep, efek samping hingga izin resmi dari lembagaālembaga resmi negara yang mengenai sertifikasi produk seperti MUI, BPOM dan lain sebagainya. Dengan begitu, pelanggan lebih merasa aman dan nyaman menggunakan produk tersebut. 6. Meningkatkan efisiensi Efisiensi menjadi pertimbangan dari kemasan produk. Menyimpan barang dengan kemasan cukup besar tentu akan memakan tempat, waktu dan biaya. Sebagai seorang pengusaha maupun pemilik brand sebaiknya perhatikan ukuran dan bentuk kemasan produk kita. Semakin ringkas kemasan yang digunakan, maka akan semakin efisien biaya produksinya. Akan tetapi, usahakan jangan sampai mengesampingkan kualitas yang dimiliki kemasan agar isi produk dapat terjaga dengan baik. 7. Menjadi daya tarik produk Kemasan produk juga dikenal sebagai daya tarik sebuah produk itu sendiri, apalagi jika kemasan itu dibuat dengan desain yang menarik. Biasanya, yang menjadi daya tarik kemasan selain desain, warna dan ukuran huruf yang mudah terbaca adalah menggunakan jasa endorsement. Endorse yang dibawakan oleh seorang public figure pada saat promosi juga bisa menjadi daya tarik tersendiri. Apabila hal itu dilakukan secara berulangāulang, maka orang akan mengaitkan produk atau kemasan tersebut dengan public figure tersebut dan tertarik membelinya. Namun, jika kita ingin menggunakan strategi ini tentu memerlukan biaya yang cukup besar pula. 8. Menawarkan nilai berbeda Dapat dibilang fungsi kemasan produk ini seperti sebuah pakaian. Pakaian yang membuat seseorang menjadi berbeda dan mempunyai karakter saat dikenakan. Hal tersebut juga terjadi pada sebuah produk. Bandingkan saja sebuah produk yang dijual tanpa kemasan menarik atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali, tentu akan ada yang kurang dan membuat produk tidak dilirik pelanggan sebagus apapun kualitasnya. Jadi, tidak heran jika kemasan dapat memberikan sebuah nilai tersendiri untuk produk yang dijual. Semakin baik pengemasan produk, baik dari segi desain maupun kualitasnya maka akan meningkat juga nilai jualnya kepada pelanggan atau konsumen. Mereka juga akan mempertimbangkan untuk membelinya karena sudah yakin akan kualitas produknya. 9. Memberikan jaminan akan isi produk Kemasan pada sebuah produk juga berfungsi memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan, terutama mengenai isi produk tersebut. Hal ini sangat penting bagi perusahaan, brand, maupun produsen agar pelanggan mendapatkan produk yang baik dan sesuai dengan ekspektasi mereka. Jadi, produk tidak akan rusak selama proses pengiriman dan tetap dalam kondisi baik saat diterima pelanggan. Khususnya bagi produk yang rentan dan rawan rusak, misalnya saja makanan. Sebab, makanan terkadang tidak tahan dalam kondisi tertentu. Kemasan yang bagus juga menjamin rasanya tetap enak saat dikonsumsi dan tidak berubah, termasuk pula tekstur isi produknya. 10. Memberi tahu pelanggan cara pembuangan Pembuangan kemasan produk masih dianggap sebagai hal yang sepele oleh sebagian besar orang. Namun, sebagai seorang pengusaha penting bagi kita untuk memperhatikan tata cara pembuangan kemasan ini. Apalagi saat ini marak kampanye untuk menjaga lingkungan dari sampahāsampah yang tidak terurai, salah satunya adalah kemasan produk. Di sinilah penting bagi kita untuk memberitahukan kepada pelanggan bagaimana cara pembuangan kemasan. Selain menjadi fungsi kemasan produk, jika kita memasukkan unsur tersebut setidaknya juga memberikan kontribusi terhadap kelestarian alam dan nilai tambah bagi brand. Pelanggan akan menilai bahwa brand kita benarābenar peduli terhadap alam. Selain itu, juga akan mengingatkan popularitas brand dan membuatnya sedikit berbeda dari yang lain dengan inovasiāinovasi bermanfaat bagi lingkungan. 11. Menciptakan permintaan pelanggan Tahukah grameds bahwa fungsi kemasan produk juga bisa menjadi sarana untuk menciptakan permintaan pelanggan? Strategi inilah yang dimainkan oleh brand ā brand besar dunia. Mereka menciptakan kemasanākemasan yang menarik para pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan. Para pelanggan tidak hanya sekedar menikmati isi produk tersebut, tetapi juga menjadikan kemasan sebagai koleksi yang istimewa. Terlebih lagi jika kemasan tersebut untuk edisiāedisi tertentu saja, hal ini akan menambah nilai koleksinya. Contohnya, pada perusahaan cepat saji seperti McDonald yang menghadirkan produk edisi khusus BTS dan laku keras. Kemasannya juga menjadi buruan bagi para kolektor, terutama bagi para penggemar BTS. Dari kemasan tersebut, kemudian muncul berbagai permintaan dari pelanggan agar perusahaan cepat saji ini mengeluarkan kemasan edisi khusus lainnya yang tidak kalah unik. 12. Memberikan kenyamanan pada pelanggan Fungsi produk selanjutnya adalah untuk memberikan kenyamanan bagi para pelanggan. Kenyamanan di sini meliputi banyak aspek di dalamnya baik itu kenyamanan produk pada saat digunakan atau dikonsumsi maupun aspek kemudahan saat memindahkan produk ke tempat lainnya. Misalnya saat pengiriman produk dari produsen ke konsumen. Produsen ataupun distributor memastikan barang tersebut dalam kondisi baik dan tidak rusak. Kemasan yang kuat dan tidak mudah rusak akan membantu proses pemindahan menjadi lebih cepat, mudah dan aman. Dengan begitu, produsen maupun distributor bisa memangkas biaya tidak terduga atau mengurangi pemborosan. Selain aman, pastikan juga kemasan yang digunakan mudah dibawa oleh pelanggan nantinya. Pengertian Kemasan Produk Kemasan produk secara umum sebagai suatu wadah maupun pembungkus yang mempunyai fungsi untuk mencegah ataupun meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk yang dikemas. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa kemasan produk adalah suatu material pembungkus produk yang memiliki fungsi untuk menampung, melindungi, mengidentifikasi dan mempromosikan produk. Dalam hal tersebut, fungsi kemasan tidak hanya berguna untuk melindungi produk, tetapi juga sebagai alat pemasaran serta membangun identitas brand guna meningkatkan penjualan. Pengemasan mempunyai arti sebagai sistem yang telah terkoordinasi dalam hal menyiapkan barang untuk disalurkan, pergudangan, logistik, pengguna akhir dan penjualan. Artinya, pengemasan suatu bentuk kegiatan untuk memberi wadah atau pembungkus suatu produk. Dalam proses pelaksanaannya, terdapat kegiatan melindungi, mengawetkan, mengangkut, memberikan informasi serta menjual suatu produk. Jadi, tujuan utama dari memberikan kemasan pada produk adalah untuk melindungi serta mencegah adanya kerusakan atas produk yang dijual. Selain itu, kemasan juga berguna sebagai sarana informasi dan pemasaran yang baik dengan membuat suatu desain kemasan yang kreatif, sehingga akan terlihat lebih menarik dan mudah diingat oleh konsumen atau pelanggan. Pengertian Kemasan Produk Menurut Para Ahli 1. Philip Kotler dan Gary Amstrong Philip Kotler dan Gary Amstrong berpendapat bahwa kemasan produk adalah salah satu kegiatan yang mencakup desain dan produk, sehingga kemasan yang ada pada produk tersebut bisa berfungsi dengan baik dan produk yang ada di dalamnya juga terlindungi. 2. D. Rodriguez Menurut D. Rodriguez, kemasan produk adalah wadah yang mampu mengubah kondisi dari bahan pangan dengan adanya tambahan senyawa aktif, sehingga mampu memperpanjang umur. Manfaat dan Tujuan Kemasan Produk Kemasan produk itu sendiri pastinya memiliki manfaat dan tujuan yang cukup banyak. Berikut ini adalah manfaat dan tujuan dari kemasan produk. 1. Physical production Physical production adalah pembuatan suatu kemasan produk mempunyai tujuan untuk melindungi dari adanya iklim, getaran, guncangan, tekanan dan faktor lain yang mampu merusak produk. 2. Barrier protection Dalam hal ini, pemasangan kemasan produk bertujuan untuk melindungi produk dari adanya hambatan oksigen, uap, air, debu dan lain-lain. 3. Containment of agglomeration Pengemasan juga bertujuan demi mengelompokkan produk, sehingga proses penanganan dan penyaluran akan menjadi lebih efisien. 4. Information transmission Di dalam kemasan juga biasanya tercantum cara penggunaan transportasi, daur ulang atau cara membuang kemasan tersebut. 5. Reducing theft Pemberian kemasan produk juga bertujuan untuk mencegah adanya tindak pencurian dengan melihat kerusakan fisik yang ada pada kemasan. 6. Convenience Kemasan adalah salah satu fitur yang mampu meningkatkan kenyamanan, distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, penutup, penggunaan dan lain-lain. 7. Marketing Desain dan label yang menarik pada kemasan bisa digunakan oleh pihak pemasar untuk meningkatkan minat pembelian para konsumen. Jenis Kemasan Produk Pada dasarnya, ada tiga kategori dalam pengemasan produk yang dibagi berdasarkan isi, frekuensi, dan tingkat kesiapan. Berikut penjelasan lengkapnya. 1. Berdasarkan struktur isi Jenis kemasan berdasarkan struktur isi dibedakan menjadi 3 jenis utama yaitu a. Kemasan Primer Kemasan primer adalah bahan yang diolah menjadi wadah langsung untuk bahan makanan, seperti kaleng susu, botol minum, dan lain-lain. b. Kemasan Sekunder Kemasan sekunder suatu wadah yang mempunyai fungsi dalam hal memberikan perlindungan pada kelompok kemasan lain, seperti kotak kardus, kotak peti kayu, dan lain-lain. c. Kemasan Tersier Kemasan tersier adalah suatu kemasan yang bisa dimanfaatkan untuk melindungi produk selama proses pengiriman berlangsung. 2. Berdasarkan frekuensi pemakaian Ada beberapa jenis berdasarkan frekuensi pemakaian, antara lain a. Kemasan Disposable Kemasan disposable adalah kemasan yang hanya digunakan dalam satu kali pakai dan langsung dibuang seperti kemasan plastic, kemasan daun pisang dan lain-lain. b. Kemasan Multi Trip Kemasan multi trip adalah kemasan produk yang bisa digunakan berkali ā kali oleh para konsumen dan bisa dikembalikan kepada agen penjual untuk bisa digunakan kembali, seperti gallon air minum, botol kaca saus dan lain-lain. c. Kemasan Semi Disposable Kemasan semi disposable adalah kemasan yang tidak dibuang karena bisa digunakan lagi oleh konsumen, misalnya kaleng biskuit atau botol kaca sirup. 3. Berdasarkan tingkat kesiapan pakai Berdasarkan tingkat kesiapan penggunaannya, maka kemasan produk terbagi menjadi dua jenis yaitu a. Kemasan Siap Pakai Kemasan siap pakai adalah kemasan produk yang siap untuk diisi dan wujudnya sudah sempurna sejak pertama kali diproduksi. Misalnya botol, kaleng dan lain-lain. b. Kemasan Siap Dirakit Kemasan siap dirakit adalah kemasan produk yang memerlukan perakitan ulang sebelum diisi dengan produk. Contohnya plastik, kertas kemas, alumunium foil, dan lain-lain. Tips Membuat Kemasan Menarik 1. Membuat desain kemasan yang unik Salah satu hal terpenting dalam membentuk kemasan adalah kita harus mendesain kemasan tersebut secara lebih unik, inovasi dan juga berbeda dari produk lain. Dengan membuat kemasan yang unik, maka minat konsumen untuk membeli produk juga akan meningkat. 2. Desain kemasan sesuai target market Dalam mendesain kemasan produk usahakan sesuai dengan target pasarnya. Jika target pasar adalah mereka yang baru berusia 5-12 tahun, maka dalam membuat kemasan produk ditambahkan dengan tokoh atau gambar kartun yang digemari oleh anakāanak. 3. Membuat kemasan dengan beberapa ukuran Jika produk yang kita jual adalah produk yang tergolong baru, maka usahakan untuk membuat kemasan produk dalam berbagai variasi ukuran seperti small, medium maupun large. Konsumen akan lebih cenderung untuk membeli kemasan yang lebih kecil dalam membeli produk baru. 4. Mencantumkan informasi produk secara lengkap Usahakan untuk mencantumkan informasi di setiap kemasannya. Adapun contoh informasi produk yang lengkap, seperti komposisi produk, jenis, cara konsumsi hingga tanggal kadaluarsa. Buatlah informasi yang jelas, pada dan singkat. Penutup Nah, itulah fungsi kemasan produk yang penting untuk diketahui oleh para pengusaha. Di sini, kita perlu konsisten dan berani mencoba ideāide kreatif untuk diterapkan pada kemasan produk. Namun, saat membuatnya kita juga harus mengetahui trend pasar dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Saat kemasan baru sudah siap untuk launching, maka lakukanlah promo agar semakin diketahui publik. Jika Grameds masih bingung, masih membutuhkan referensi terkait fungsi kemasan secara lengkap kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di Semoga artikel ini menginspirasimu ya! Sebagai SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Rosyda Nur Fauziyah BACA JUGA Kemasan Sejarah Perkembangan, Fungsi, dan Klasifikasinya Pengertian Brand Awareness Tolok Ukur, Tingkatan, Peran, dan Upayanya 12 Contoh Strategi Pemasaran yang Patut Dicoba Pengertian dan Jenis-Jenis dari Pemasaran Pengertian dan Proses Personal Selling Pengertian Grosir dan Perbedaannya dengan Eceran Manfaat Memahami Segmen Pasar Pengertian dan Tingkatan Brand Loyalty ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
KemasanSekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
Ilustrasi kemasan produk. Foto iStockKemasan merupakan komponen penting yang harus ada pada sebuah produk. Kemasan adalah wadah untuk meningkatkan nilai dan fungsi sebuah merupakan hasil akhir dari proses mengemas. Mengemas menurut KBBI adalah mengatur rapi-rapi atau membungkus-bungkus supaya kata lain, proses mengemas yang akan menghasilkan kemasan itu berfungsi agar produk dapat dibungkus menjadi satu, sehingga tampak rapi dan tidak tercecer ke kini kemasan tidak hanya sebagai wadah saja, tetapi juga memiliki fungsi lain, seperti sebagai media informasi bagi konsumen, menambah daya tarik produk, dan dengan perkembangan zaman, kemasan juga ikut berkembang dari masa ke masa. Kemasan yang digunakan pada zaman dulu terbilang sederhana dan seadanya, karena hanya memerhatikan fungsinya sebagai wadah, contohnya daun kemasan tradisional seperti itu masih kerap dijumpai, saat ini kemasan lebih berorientasi pada keindahannya. Tujuannya untuk menambah daya tarik produk agar konsumen tertarik untuk kemajuan teknologi yang semakin canggih, kemasan kini dapat dibuat dari beragam bahan, mulai dari plastik, kaleng, kaca, hingga kemasan bersifat ramah lingkungan, seperti kertas, bambu, kayu, dan bioplastik plastik yang mudah terurai.Sebutkan 3 Fungsi Utama dari Kemasan!Ilustrasi kemasan produk. Foto iStockPertanyaan, sebutkan 3 fungsi utama dari kemasan, mungkin sering didapatkan di sekolah. Mengutip buku Tematik Kelas 5 SD Tema 6 terbitan Kemendikbud, secara umum, 3 fungsi utama dari kemasan, yaitu sebagai Melindungi dan Mengawetkan ProdukFungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk melindungi produk dari sinar ultraviolet, panas, kelembapan udara, oksigen, benturan, serta kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk terlindungi dengan baik, kualitas produk pun akan terjaga. Dengan demikian, produk akan menjadi lebih awet, baik selama proses distribusi maupun ketika sudah sampai ke tangan Sebagai Identitas ProdukSelain untuk melindungi produk, kemasan memiliki fungsi sebagai identitas produk. Maksudnya, kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan pengirim informasi kepada konsumen melalui label yang ada di bagian luar itu, alangkah baiknya jika suatu produk mempunyai kemasan dengan desain atau ciri khas tertentu untuk membedakannya dengan produk lain yang berjenis Meningkatkan EfisiensiSeperti yang disebutkan sebelumnya, pada dasarnya kemasan berguna untuk membungkus produk supaya lebih rapi dan ringkas. Bagi produsen, kemasan yang menyatukan produk akan memudahkan perhitungan dan pengiriman hingga sampai ke itu, bagi konsumen, adanya kemasan membuat penyimpanan produk menjadi ringkas, lebih mudah, dan aman.
Pengaruhkemasan terhadap produk UMKM adalah kemampuan penekanan biaya produksi. Bentuk kemasan botol yang telah dimiliki sebelumnya mendapatkan transformasi menjadi jenis standing pouch dengan
Hai Amalia, terima kasih sudah bertanya. Kaka bantu jawab ya Jawaban b. Kemasan Sekunder - Pembahasan - Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik gesekan, benturan, getaran. Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Kemasan berdasarkan letak atau kedudukannya dapat dibedakan atas - Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe - Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya. - Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. Jadi, kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lainnya disebut juga sebagai kemasan sekunder. Semoga penjelasan di atas dapat dipahami ya. Semangat belajar ÅøāĀŖÅøĖÅ
2 Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. 3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi.
Kemasan produk adalah wadah yang digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar Klimchuk & Krasovec, 2006, dalam Firmansyah, 2022, hlm. 176. Dahulu, kemasan produk hanya digunakan untuk sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan zaman, barulah terjadi penambahan nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar. Selanjutnya, Firmansyah 2022, hlm. 176 berpendapat bahwa pengertian kemasan produk adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Tidak hanya mengenai rancangan wadah atau tempat penyimpanannya saja, kini kemasan produk juga harus memperhatikan desain label, penamaan, tata huruf, dan elemen desain lainnya. Sementara itu menurut World Trade Organization dalam Firmansyah, 2022, hlm. 177 pengemasan atau kemasan produk adalah suatu sistem terpadu untuk mengawetkan, melindungi, menyiapkan produk, hingga siap untuk didistribusikan ke konsumen dengan cara yang efektif, efisien, mudah, dan murah. Dalam skala makro atau manufaktur besar, tentunya kemasan produk ini juga tidak hanya harus baik kualitasnya, akan tetapi harus aplikatif dan tidak menyulitkan produksi serta distribusi produknya sendiri. Sedangkan menurut Soroka dalam Firmansyah, 2022, hlm. 177 kemasan produk adalah suatu sistem yang terkoordinasi dengan baik meliputi perencanaan, transportasi, pendistribusian, penjualan dan pemasaran suatu produk. Kemasan juga berhubungan langsung dengan teknologi, seni dan kebutuhan bisnis. Kemasan didasari oleh fungsi asalnya, yaitu sebagai wadah, pelindung, kemudahan untuk konsumen, dan informasi produk. Dapat disimpulkan bahwa kemasan produk adalah suatu wadah yang digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengidentifikasi serta membedakannya dari produk lain di pasar dengan cara mengaplikasikan desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk melalui suatu sistem yang terkoordinasi dengan baik meliputi perencanaan, transportasi, pendistribusian, penjualan, dan pemasaran agar produk dapat diterima di pasar. Fungsi Kemasan Produk Kemasan produk bukanlah hanya sekedar pembungkus produk, akan tetapi memiliki fungsi yang jauh lebih luas dari itu. Menurut Kotler dalam Firmansyah, 2022, hlm. 179 terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, fungsi-fungsi kemasan produk tersebut di antarnya adalah sebagai berikut. Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, di mana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk. Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen. Sementara itu, menurut Simamora 2007, dalam Firmansyah, 2019, hlm. 179 pengemasan produk mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai berikut. Fungsi Protektif. Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat. Fungsi Promosional. Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosi. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan. Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan; Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk; Kombinasi dari keduanya, marketing dan logistik di mana kemasan dimaksudkan menjual produk dengan menarik perhatian dan akan mengomunikasikannya pada konsumen Firmansyah, 2019, hlm. 180. Tujuan Kemasan Produk Menurut Louw & Kimber 2007, dalam Firmansyah, 2019, hlm. 181 kemasan produk dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik menunjukkan tanda-tanda pembukaan sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti pencurian. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali. Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk. Selanjutnya, menurut Firmansyah 2019, hlm. 177 ada beberapa alasan dilakukannya pengemasan sebuah produk. Beberapa tujuan kemasan produk tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. Kemasan untuk keamanan produk yang dipasarkan. Kemasan dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca. Kemasan untuk membedakan dengan produk pesaing. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing dan membedakan produknya. Kemasan untuk meningkatkan penjualan. Kemasan harus dibuat menarik dan unik, dengan demikian diharapkan dapat memikat perhatian konsumen, sehingga penjualan meningkat. Jenis-Jenis Kemasan Produk Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan produk dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik Firmansyah, 2019, hlm. 182. Sementara itu, berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan kaleng susu, botol minuman, dll. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan Firmansyah, 2019, hlm. 182. Sementara itu apabila dilihat berdasarkan frekuensi pemakaiannya, menurut Firmansyah 2019, hlm. 182 kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Kemasan sekali pakai Disposable, yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng; Kemasan yang dapat dipakai berulang kali Multi Trip, kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap; Kemasan yang tidak dibuang Semi Disposable, Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol. Dimensi dan Indikator Kemasan Produk Dalam perancangan atau bahkan penelitian suatu kemasan produk, dapat kita memperhatikan beberapa aspek dasar, komponen, atau dimensi kemasan produk itu sendiri yang di antaranya adalah sebagai berikut. Daya Tarik Kemasan, Daya tarik kemasan sangat penting guna tertangkapnya stimulusoleh konsumen yang di sampaikan ke produsen sehingga diharapkan konsumen tertarik pada produk tersebut. Menurut Wiryo 1999, dalam Firmansyah, 2019, hlm. 193 daya tarik visual kemasan dapat digolongkan menjadi dua yaitu daya tarik visual dan daya tarik praktis. Daya Tarik Visual, Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau label suatu produk mencakup warna, bentuk, merk/logo, ilustrasi, teks/tipografi, dan tata letak elemen visual. Merk/logo, Tanda-tanda identifikasi seperti merek dengan logo perusahaanadalah meningkatkan daya tarik konsumen. Merek atau logo ini berperan sebagai brand image sehingga dipandang dapat menaikkan gengsi atau status seorang pembeli. Ilustrasi Merupakan alat komunikasi sebuah kemasan bahasa universalyang dapat menembus rintangan perbedaaan bahasa. Ilustrasi initermasuk fotografi dan gambargambar untuk menarik konsumen. Tipografi Tipografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesanpesan kitauntuk menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligus menyerahkan konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuaidengan harapan produsen. Tata letak Tata letak adalah paduan semua unsur grafis meliputi warna, bentuk, merek, ilustrasi, topografi, yang menjadi suatu kesatuan baru yang disusun dan di tempatkan pada kemasan Firmansyah, 2019, hlm. 192. Bahan Kemasan Produk Beberapa bahan baku yang biasa digunakan untuk membuat kemasan produk di antaranya adalah sebagai berikut. Plastik Plastik merupakan jenis kemasan yang paling banyak digunakan dalam industri saat ini. Kemudahannya dalam memproduksi membuatnya menjadi pilih kemasan paling murah. Akibat buruknya kita telah membuat sampah plastik begitu besar dalam beberapa dekade terakhir dan berdampak buruk bagi kondisi alam juga. Sebagian besar kita menganggap plastik untuk kemasan tidak ada bedanya satu dengan lainnya, padahal plastik dibuat sesuai penggunaan kemasan. Ada plastik yang dibuat khusus untuk produk tertentu dan tidak boleh digunakan untuk jenis produk lain. Misalnya saja botol plastik, dibuat oleh pabriknya dengan kode tertentu. Banyak dari kita terutama Industri kecil menggunakan plastik tidak pada tempatnya. Akibat dari penggunaan plastik yang tidak sesuai dengan fungsinya ini, dikhawatirkan akan terjadi perpindahan komponen kimia dari plastik ke dalam makanan. Beberapa kemasan plastik berasal dari material polyetilen polypropilen polyvinylchlorida yang jika dibakar atau dipanaskan dapat menimbulkan dioksin, suatu zat yang sangat beracun dan merupakan penyebab kanker serta dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang. Kertas Selain plastik, kertas juga menjadi alat pengemas makanan. Namun ada beberapa kertas yang seharusnya tidak boleh untuk dijadikan kemasan, terutama adalah kertas bekas seperti bekas majalah atau koran. Kertas bekas memiliki tulisan yang terbuat dari tinta dan terdeteksi mengandung timbal Pb yang melebihi batas. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah, dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain seperti ginjal, hati,otak, saraf dan tulang. Kaleng Kini semakin banyak makanan dan minuman yang dikemas dalam kaleng. Umumnya produk yang dikemas dalam kaleng akan hilang kesegarannya, juga nilai gizi turun akibat pengolahan dengan suhu tinggi. Pada pemakaiannya, kaleng harus dilapisi timah putih Sn dengan sistem pelapisan sangat ketat dan tidak boleh ada lubang pori sekecil apa pun. Kaleng ini harus dilapisi lagi dengan enamel bila akan digunakan untuk makanan yang mudah menimbulkan korosi karat. bahaya utama makanan kaleng yaitu tumbuhnya Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan keracunan botulinin. Styrofoam Riset telah membuktikan bahwa bahan styrofoam sangat diragukan keamanannya untuk kesehatan. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styrene menjadi populer di kalangan bisnis makanan, karena bahan tersebut dapat mencegah terjadinya kebocoran dan mampu mempertahankan bentuknya saat dipegang pelanggan. Bahan tersebut juga mampu mempertahankan suhu panas dan dingin agar tetap nyaman dipegang, dan yang membuatnya sangat populer di kalangan pebisnis makanan adalah harganya yang sangat relatif murah. Kaca Salah satu bahan kemasan makanan yang paling aman adalah kaca. Kelemahannya, kemasan gelas tidak tahan pada suhu tertentu dan rentan pecah. Meskipun ada juga beberapa jenis gelas yang memang tahan sampai suhu tertentu Firmansyah, 2019, hlm. 184-186. Merancang Kemasan Produk Menurut Firmansyah 2019, hlm. 187 beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk merancang atau mendesain kemasan produk di antaranya adalah sebagai berikut. Lakukan Survei Lakukan survei untuk mengenal konsep desain kompetitor, seberapa pengaruh desain kompetitor terhadap penjualan produk. Buat Panelis dan polling untuk mengetahui seberapa kuat kompetisi antara konsep desain produk anda dengan kompetitor. Dari hasil survei ini desainer akan mampu menciptakan konsep desain kemasan yang bisa bersaing. Buat konsep desain kemasan dalam beberapa alternatif. Buatlah minimal 2 konsep desain kemasan sebagai bahan perbandingan antar dua konsep desain yang telah dibuat. Pilihan terbanyak terhadap salah satu konsep menjadi indikasi karakter konsumen terhadap produk yang akan dikemas nantinya. Ciptakan desain kemasan yang unik dan menarik dan berkarakter. Usahakan untuk menciptakan desain kemasan produk yang belum dipakai oleh produk lain. Sehingga produk yang ditawarkan memberikan kesan lebih menarik dan lebih unik dibandingkan produk lain dengan jenis usaha yang sama. Sesuaikan desain kemasan dengan isi produk. Desain kemasan yang dirancang selayaknya harus mengacu kepada jenis dan karakter produk yang akan dikemas. Sehingga jangan sampai terjadi desain kemasan tidak memberikan corak produknya. Misal, desain sabun mandi tentunya berbeda dengan konsep desain pelumas mesin motor, sehingga kewajiban desainer memperkuat persepsi ini. Sesuaikan desain kemasan dengan karakter desainer kemasan harus pandai menganalisa kelompok segmen produk yang akan dikemas sehingga acuan hebatnya sebuah desain kemasan bukan hanya pada bagus atau tidaknya dari sisi grafisnya, tapi bagaimana desain yang diciptakan tersebut selaras dengan sasaran pasar yang dibidik, sehingga calon konsumen tidak merasa asing dengan desain kemasan yang dibuat. Membuat desain kemasan produk sesuai dengan target pasarnya, bisa dibedakan berdasarkan umur konsumen, maupun jenis kelamin konsumen, kelas harga penjualan, dan budaya daerah. Referensi Firmansyah, A. 2019. Pemasaran produk dan merek planning & strategy. Pasuruan Penerbit Qiara Media.
KemasanSekunder, kemasan yang berfungsi melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buahyang dibungkus dan lain sebagainya. Kemasan Tersier dan Kuarter, kemasan yang dibutuhkan untuk menyimpan barang atau produk selama pengiriman. 2. Berdasarkan Frekuensi Pemakaian
Kemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen untuk disampaikan kepada konsumen. Kemasan yang dibuat haruslah dapat menjaga mutu produk hingga sampai ke tangan konsumen. Banyak faktor yang mempengaruhi mutu produk ketika mencapai konsumen seperti kondisi bahan mentah, metode pengolahan dan kondisi penyimpanan. Fungsi perlindungan produk menjadi perhatian penting bagi wirausahawan makanan internasional ketika menentukan bahan kemasan. Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut a. Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan. b. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis, kontaminasi mikroorganisme. c. Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifkasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian. d. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan. e. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak. Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka wirausahawan makanan internasional memiliki dasar pertimbangan dalam memilih bahan baku kemasan, desain kemasan dan jenis kemasan. Dalam rangka memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka kemasan harus memiliki sifat-sifat a. Permeabel terhadap udara oksigen dan gas lainnya. b. Bersifat non toksik dan inert tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas. c. Kedap air mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya. d. Kuat dan tidak mudah bocor. e. Relatif tahan terhadap panas. f. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah. Cara-cara pengemasan berhubungan erat dengan kondisi produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada prinsipnya pengemas harus memberikan kondisi yang sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi kemungkinan perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi kualitas isi kemasan maupun bahan kemasan itu sendiri. Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal antara lain a. Frekuensi Pemakaian. 1 Kemasan sekali pakai Disposable, yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng. 2 Kemasan yang dapat dipakai berulang kali Multi Trip, seperti beberapa jenis botol minuman limun, bir dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. 3 Kemasan yang tidak dibuang Semi Disposable. Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai dan digunakan untuk penyimpanan bahan makanan atau jenis makanan yang lain. b. Struktur sistem kemas berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas 1 Kemasan primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe. 2 Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya. 3 Kemasan tersier dan kuarterner, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. c. Sifat kekakuan bahan kemas 1 Kemasan feksibel, yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan, misalnya plastik, kertas, foil. 2 Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu, gelas, dan logam. 3 Kemasan semi kaku/semi feksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifatsifat antara kemasan feksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik susu, kecap, saus dan wadah bahan yang berbentuk pasta. d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan 1 Kemasan hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas. 2 Kemasan tahan cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas, dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi. 3 Kemasan tahan suhu tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi. e. Tingkat kesiapan pakai 1 Wadah siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. 2 Wadah siap dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder feksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik. 3 Kemasan feksibel.
Kemasanyang fungsi utamanya melindungi kelompok kelompok kemasan lainnya from APA AJAA 11 at Sekolah Menengah Atas Kristen BPK Penabur 3
Kemasan yaitu kegiatan penempatan produk ke dalam wadah dengan segala njenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen untuk disampikan kepada konsumen. Kemasan harus dapat menjaga mutu produk hingga tiba ke tangan konsumen sebab banyak faktor yang dapat memengaruhi mutu produk ketika mencapai konsumen, seperti kondisi bahan mentah, metode pengolahan dan kondisi penyimpanannya. Bahan dan Kemasan Makanan Internasional A. Bahan Kemas Olahan Makanan Internasional. Fungsi dari perlindungan untuk produk menjadi perhatian utama bagi wirausahawan makanan internasional ketika menentukan bahan kemasan. Dengan demikian fungsi dari kemasan harus memenuhi syarat dan standar sebagai berikut; 1. Fungsi Kemamuan membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/penupukan, Kemampuan melindungi isinya dari berbagia resiko dari luar, misalnya perlindunga dari udara panas/dingin, sinar, bau asing, benturan/tekanan mekanis dan kontaminasi dari mikroorganisme, Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapat perhatian khsusu, Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarkat dan tempat tujuan pemesan, Memiliki ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak. 2. Sifat. Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka wirausahawan makanan internasional memiliki dasar pertimbngan dalam memilih bahan baku kemasan, desain dan jenis kemasan. Dalam rangka memenuhi persyaratan tersebut maka kemasan tentu harus memiliki sifat ā sifat berikut; Permeabel tahan udara seperti oksigen dan gas lainnya, Bersifat non-toksik dan inert tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas, Kedap air, Kuat dan tidak mudah bocor, Relatif tahan panas, dan Mudah dikerjakan secara massal. 3. Penggolongan Cara pengemasan berhubungan erat dengan kondisi produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada prinsipnya, pengemasan harus memberikan kondisi yang sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi kemungkinan perubahan keadaan yagn dapat mempengaruhi kualitas isi kemasan maupun bahan kemasan tersebut. Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal berikut ini; a. Frekuensi Pemakaian. Kemasan sekali pakai, yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah digunakan, seperti bungkusan plastik es, bungkus permen, bungkusan dari daun, karton dus, dna makanan kaleng, Kemasan yang bisa digunakan berkali ā kali, seperti botol minuman limun atau bir dan juga botol kecap yng umumnya wadah ini tidak dibuang oleh konsumen melainkan dijual kembali ke agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan kembali, Kemasan yang tidak dibuang. Wadah ā wadah ini digunakan biasanya untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah digunakan dan dipakai untuk menyimpan bahan makanan atau jenis makanan lain. b. Struktur sistem kemas. Struktur sistem kemas berdasarkan letak/kedudukan suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas Kemasan primer, yaitu bahan kemas langsung yang mewadahi bahan pangan seperti kaleng susu, botol minuman, bungkusan tempe, Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya yaitu melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti kotak karton untuk wadah kaleng susu, kota kayu untuk wadah buah ā buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan lainnya, Kemasan tersier dan kuarterner, yaitu apabila masih dibutuhkan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder, dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. c. Sifat kekakuan bahan kemas. Kemasan fleksibel, yaitu bahan kemas mudah dilenturkan, misalnya plastik, kertas, foil, Kemasan kaku, yaitu bahan yang bersifat keras dan patah jika di bengkokkan, misalnya kayu, gelas, dan logam, Kemasan semi fleksibel, yaitu bahan kemas seperti botol plastik, dan wadah bahan berbentuk pasta. d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan. Kemasan hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui gas, misalnya kaleng dan botol gelas, Kemasan tahan cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas, dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi, Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu jenis kemasan yang digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, aau pateurisasi. e. Tingkat kesiapan pakai. Wadah siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik, seperti wadah botol, wadah kaelng, dan lainnya, Wadah siap dirakit atau disebut dengan wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan perakitan sebelum diisi, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder, wadah yang terbuat dari kertas, koil atu aplastik. Kemasan fleksibel. Bahan dan Teknik Pengemasan Makanan Internasional B. Teknik Pengemasan Makanan Internasional. Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan,disimpan,dijual,dan dipakai. Kemasan produk makanan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat setiap harinya. Hampir disetiap kegiatan berbelanja pasti menggunakan kemasan. Agar kemasan produk khususnya makanan dapat berfungsi dengan baik, maka bahan kemasan produk makanan harusnya memahami beberapa kriteria berikut ini; Tidak beracun, Kedap udara, Kedap air, Mudah dibuka dan ditutup Anti mikroba, Mudah dibuang, Mencegah kebocoran produk, Tidak merusak lingkungan, Cocok dengan produk yang dikemas,dan Memenuhi kebutuhan ukuran, berat dan juga bentuk. Makanan internasional biasanya menggunakan kemasan yang sudah dibuat secara modern. Fungsi kemasan pun lebih ditekankan pada kenyamanan dan kemudahan untuk dibawa. Bahan yang digunakan biasanya ramah lingkungan namun dapat tahan dalam jangka waktu lama. Namun, di beberapa rumah makan bahan makanan tradisional asli dari negaranya pun banyak digunakan. Bahkan kemasan ini memiliki arti tersendiri sesuai dengan event pembuatannya. Demikian uraian singkat tentang bahan dan teknik pengemasan makanan internasional tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih. Sumber Prakarya-Kemdikbud_RI.
. h0neziwk9j.pages.dev/74h0neziwk9j.pages.dev/271h0neziwk9j.pages.dev/3h0neziwk9j.pages.dev/333h0neziwk9j.pages.dev/125h0neziwk9j.pages.dev/65h0neziwk9j.pages.dev/169h0neziwk9j.pages.dev/207h0neziwk9j.pages.dev/89
kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya adalah kemasan