Maulana Rumi menyatakan bahwa pada saat penciptaan Nur itu, Allah menatap Nur Muhammad itu 70,000 kali setiap detik. Ini berarti bahwa Hakikat Muhammadiyyah itu terus-menerus dilimpahi Cahaya Pengetahuan, Cahaya Penyaksian. Cahaya demi Cahaya terus berdatangan—cahaya di atas cahaya—masuk ke dalam hakikat Nur Muhammad atau Hakikat Muhammad.BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM Apabila kita hendak mancari/mengenal diri,maka hendaknya terlebih dahulu kita ketahui/kita kenal akan RAHASIA NUR MUHAMMAD karena rahasia Nur Muhammad itulah sebenar- benar diri. " RAHASIA NUR MUHAMMAD " : Adapun yang bernama diri itu terbagi 2(dua) bagian, pertama diri yang lahir, kedua diri yang bathin.
Jadi, tidak mungkin kita dapat menyembah Allah dan benar-benar tersambung dengan-Nya. Tidak mungkin kita khusyuk. Kecuali ada bantuan quwwah dari Dia sendiri. Nur Muhammad yang berasal dari sisi Tuhan inilah yang menjadi The Power of Shalat.
kakasih-Ku, Nur Muhammad. mako bangkitlah inyo Mako mando'a Adam pado Allah Rabbul'alamin, Nur Muhammad itu. Mako firman Allah: Hai Nur mintak dipatamukan juo jo anak cucunyo, mako Muhammad, telah Aku fardukan akan sagalo umat Allah Ta'ala manurunkannyo ka dunie, mako kamu partamo-tamo mangucap kalimah syahadah; tajadilah ombak basabuang di Konsep Nur Muhammad dibawahnya sehubungan dengan penciptaan manusia (sufi) pada derajat Insan Kamil (manusia sempurna) yaitu manusia yang sudah mencapai tingkat tertinggi dan sifat kemanusiaannya atau manusia yang telah memiliki Nur Muhammad. Hakikat Muhammad atau Roh Muhammad tersebut. Menurut Ibnu Arabi, Insan Kamil merupakan Wahdatul Wujud Jadi pada hakikatnya cahaya adalah diri matahari itu sendiri, dan tidak lain. Memahami nur sebagai diri Muhammad jangan seperti memahami cahaya secara harfiah, melainkan harus kepada esensi sebagaimana Allah juga menamakan diri-Nya sebagai sumber cahaya langit dan bumi, "Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi." (An Nur: 35). 1.Allah berfirman : "KHALAKAL INSANA MINTIY" artinya Aku jadikan insan Adam dari pada tanah, dan tanah dari pada Air, Airpun dijadikan dari pada Nur Muhammad, maka Roh dan Tubuh tersebut bernama Nur Muhammad. Kepada Roh dan Tubuh inilah segala kainah, Insya Allah kita akan melihat kesempurnaan Zat Wajibal Wujud, karena tubuh kita yang kasar ini tidak dapat mengenal Allah, sebab fana.
.